Kupang, 08 Juli 2025 – Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) merupakan bentuk perhatian nyata dari pemerintah untuk anak-anak Indonesia, khususnya yang berasal dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta bagi anak-anak yang orangtuanya bekerja sebagai pekerja migran di luar negeri, atau yang dikenal sebagai Repatriasi.
Program ini bertujuan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi siswa-siswi dari daerah 3T dan repatriasi dengan menempatkan mereka di 11 sekolah unggulan yang ada di Kota Kupang. Dengan demikian, mereka dapat merasakan pendidikan yang berkualitas, layak, dan bermutu, yang mungkin sulit dijangkau di daerah asal mereka.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., dalam sambutannya menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk menciptakan pemerataan pendidikan. “Program ADEM bukan hanya soal pemindahan siswa, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang untuk pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Kami ingin memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak NTT, terutama dari daerah 3T, untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan anak-anak dari daerah lainnya,” ujarnya.
Melalui program ADEM, pemerintah juga memberikan bantuan berupa biaya pendidikan, biaya transportasi, biaya hidup, perlengkapan sekolah, serta pendampingan akademik dan psikososial bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu namun berprestasi.

Jumlah Kuota Penerima Beasiswa ADEM 3T dan Repatriasi 2025
Pada Tahun 2025, kuota penerima beasiswa ADEM 3T dan Repatriasi untuk Provinsi NTT tercatat sebanyak 115 orang, dengan rincian sebagai berikut:
- Daerah 3T:
- Kabupaten Belu: 20 orang
- Kabupaten Lembata: 20 orang
- Kabupaten Manggarai Timur: 20 orang
- Kabupaten Sabu Raijua: 20 orang
- Kabupaten Sumba Tengah: 20 orang
- Repatriasi:
- Kabupaten Toraja (Provinsi Sulawesi Selatan): 3 orang
- Kabupaten Timor Tengah Utara: 1 orang
- Kabupaten Sikka: 3 orang
- Kabupaten Flores Timur: 7 orang
- Kabupaten Lembata: 1 orang
Kepala Bidang PKLK, Yanuarius Laka, S.Pd., menambahkan bahwa seleksi penerima beasiswa dilakukan dengan cermat dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pihak sekolah dan pemerintah daerah. “Kami memastikan bahwa siswa-siswi yang terpilih adalah mereka yang memiliki potensi luar biasa, meskipun berasal dari daerah yang terbatas dalam akses pendidikan. Program ini adalah wujud nyata perhatian negara terhadap masa depan mereka,” jelasnya.
Sukses Beasiswa ADEM: Dari Sekolah ke Perguruan Tinggi
Program ADEM juga membuka peluang bagi siswa-siswi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Dari tahun 2023 hingga 2025, program ini telah berhasil meluluskan sebanyak total 60 siswa untuk melanjutkan studi mereka di universitas-universitas ternama di Indonesia seperti Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya dan lainnya melalui jalur Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK).

Masa Depan yang Cerah
Program ADEM ini memberikan kesempatan luar biasa bagi anak-anak daerah 3T dan repatriasi untuk meraih pendidikan yang lebih baik. Melalui berbagai dukungan, termasuk biaya hidup dan pendampingan psikososial, mereka diharapkan tidak hanya sukses di tingkat pendidikan menengah, tetapi juga dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi dan berkontribusi untuk pembangunan di daerah mereka.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT berkomitmen untuk terus mewujudkan pemerataan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak di NTT. Program ADEM adalah langkah konkret untuk menciptakan generasi muda yang cerdas, berdaya saing, dan siap memberikan dampak positif bagi masyarakat.