Berita

Berita

🎓 Pelatihan Kepala Sekolah & Guru SMA/SMK se-NTT: Mewujudkan Sekolah Unggul di Era Digital 💻📚

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan Pelatihan Kepala Sekolah dan Guru SMA/SMK se-NTT pada *Jumat, 29 Agustus 2025, mulai pukul *09.00 WITA hingga selesai. Mengangkat tema: “Menjadi SMA/SMK Unggul di Era Digital dengan Meningkatkan Manajemen Mutu Sekolah”,kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran kepala sekolah dan guru dalam mengelola dan mengembangkan satuan pendidikan yang adaptif, inovatif, dan berkualitas di tengah transformasi digital. 📌 Kegiatan dibuka secara resmi oleh:Bapak Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M.Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Pelatihan ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting yang turut berbagi inspirasi dan wawasan strategis: 👨‍🏫 Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc.Rektor Universitas Ma Chung ⚖️ Perwakilan dari Kejaksaan Tinggi NTT,yang turut memberikan pemahaman mengenai integritas dan akuntabilitas dalam pengelolaan pendidikan. Melalui kolaborasi antara dunia pendidikan, akademisi, dan penegak hukum, kegiatan ini diharapkan dapat membangun fondasi manajemen mutu sekolah yang kuat, akuntabel, dan berorientasi pada peningkatan layanan pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 📍 #SMAUnggul #SMKHebat #NTTDigital #ManajemenMutuSekolah #DikbudNTT #KepalaSekolahInovatif #GuruBermutu #TransformasiPendidikan

Berita

BIMTEK PLATFORM RUMAH PENDIDIKAN BAGI GURU-GURU SMA SE-KABUPATEN ALOR (06 – 08 JULI 2025)

Dukung Transformasi Digital Pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, UPTD Tekkomdik Gelar Bimtek Platform Rumah Pendidikan Alor, 6-8 Juli 2025 — Dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan pengelola satuan pendidikan terhadap pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, UPTD Tekkomdik menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pemanfaatan Platform Rumah Pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan di Alor, Kalabahi, dan diikuti oleh guru-guru SMA Se-Kabupaten Alor. Platform Rumah Pendidikan merupakan inisiatif digital dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan untuk menyediakan akses mudah terhadap berbagai sumber belajar, layanan pendidikan, dan sistem informasi pendidikan yang terintegrasi. Dalam Bimtek ini, peserta mendapatkan pelatihan langsung mengenai fitur-fitur utama platform, cara mengakses konten pembelajaran, serta pemanfaatannya dalam perencanaan pembelajaran dan administrasi sekolah. Rumah Pendidikan ini juga memberikan manfaat signifikan bagi guru, siswa, dan orang tua dalam ekosistem pendidikan. Bagi guru, platform ini mempermudah pengelolaan kelas, akses materi pembelaran dan pengembangan profesional. Siswa mendapatkan kemudahan akses ke materi belajar, pembelajaran yang lebih personal, dan ruang untuk berkolaborasi. Sementara itu, orang tua dapat memantau perkembangan anak, berinteraksi dengan guru, dan mendapatkan informasi terkait pendidikan anak.  Namun, terdapat tantangan dalam implementasinya yaitu adaptasi pengguna terhadap teknologi baru dan infrastruktur yang belum merata. Sosialisasi dan pelatihan intensif diperlukan untuk memastikan pemanfaatan optimal oleh semua pihak. Aplikasi Rumah Pendidikan memiliki delapan fitur utama, diantaranya:  Kepala UPTD Tekkomdik bapak Charles K. Malehere, S.Kom sebagai salah satu pemateri yang dalam materinya menyampaikan pentingnya literasi digital bagi pendidik sebagai bagian dari transformasi pendidikan nasional. “Dengan adanya platform ini, kita berharap semua pemangku kepentingan dapat berkolaborasi dan para pendidik dapat lebih mudah mengakses informasi, merancang pembelajaran yang lebih inovatif, dan terhubung dalam ekosistem pendidikan digital yang kolaboratif,” ujar Kepala UPTD Tekkomdik, Bapak Chalres K. Malehere, S.Kom. Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan di satuan pendidikan masing-masing, serta turut mengakselerasi pemanfaatan teknologi untuk mendukung Merdeka Belajar.

Berita

Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) 3T dan Repatriasi NTT Tahun 2025: Memberikan Peluang Pendidikan Berkualitas bagi Anak-anak Daerah Terpencil

Kupang, 08 Juli 2025 – Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) merupakan bentuk perhatian nyata dari pemerintah untuk anak-anak Indonesia, khususnya yang berasal dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta bagi anak-anak yang orangtuanya bekerja sebagai pekerja migran di luar negeri, atau yang dikenal sebagai Repatriasi. Program ini bertujuan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi siswa-siswi dari daerah 3T dan repatriasi dengan menempatkan mereka di 11 sekolah unggulan yang ada di Kota Kupang. Dengan demikian, mereka dapat merasakan pendidikan yang berkualitas, layak, dan bermutu, yang mungkin sulit dijangkau di daerah asal mereka. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., dalam sambutannya menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk menciptakan pemerataan pendidikan. “Program ADEM bukan hanya soal pemindahan siswa, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang untuk pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Kami ingin memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak NTT, terutama dari daerah 3T, untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan anak-anak dari daerah lainnya,” ujarnya. Melalui program ADEM, pemerintah juga memberikan bantuan berupa biaya pendidikan, biaya transportasi, biaya hidup, perlengkapan sekolah, serta pendampingan akademik dan psikososial bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu namun berprestasi. Jumlah Kuota Penerima Beasiswa ADEM 3T dan Repatriasi 2025 Pada Tahun 2025, kuota penerima beasiswa ADEM 3T dan Repatriasi untuk Provinsi NTT tercatat sebanyak 115 orang, dengan rincian sebagai berikut: Kepala Bidang PKLK, Yanuarius Laka, S.Pd., menambahkan bahwa seleksi penerima beasiswa dilakukan dengan cermat dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pihak sekolah dan pemerintah daerah. “Kami memastikan bahwa siswa-siswi yang terpilih adalah mereka yang memiliki potensi luar biasa, meskipun berasal dari daerah yang terbatas dalam akses pendidikan. Program ini adalah wujud nyata perhatian negara terhadap masa depan mereka,” jelasnya. Sukses Beasiswa ADEM: Dari Sekolah ke Perguruan Tinggi Program ADEM juga membuka peluang bagi siswa-siswi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Dari tahun 2023 hingga 2025, program ini telah berhasil meluluskan sebanyak total 60 siswa untuk melanjutkan studi mereka di universitas-universitas ternama di Indonesia seperti Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya dan lainnya melalui jalur Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK). Masa Depan yang Cerah Program ADEM ini memberikan kesempatan luar biasa bagi anak-anak daerah 3T dan repatriasi untuk meraih pendidikan yang lebih baik. Melalui berbagai dukungan, termasuk biaya hidup dan pendampingan psikososial, mereka diharapkan tidak hanya sukses di tingkat pendidikan menengah, tetapi juga dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi dan berkontribusi untuk pembangunan di daerah mereka. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT berkomitmen untuk terus mewujudkan pemerataan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak di NTT. Program ADEM adalah langkah konkret untuk menciptakan generasi muda yang cerdas, berdaya saing, dan siap memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Berita

Bimtek Pengembangan Konten Digital untuk Pendidikan Guru SMA se-Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Sabu Raijua oleh UPTD Tekkomdik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur

Kupang 26 Mei 2025 – UPTD Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Tekkomdik) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Konten Digital untuk pendidikan bagi guru-guru SMA dari Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Sabu Raijua. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di Kota Kupang dan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam merancang serta memanfaatkan media digital sebagai sarana pembelajaran yang inovatif dan interaktif. Sebanyak 40 guru dari tiga kabupaten tersebut mengikuti pelatihan ini dengan antusias. Mereka mendapatkan materi seputar desain konten pembelajaran digital, penggunaan aplikasi edukatif, hingga teknik membuat video pembelajaran. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung pembuatan konten digital yang relevan dengan kurikulum yang mereka ajarkan. Kepala UPTD Tekkomdik, Charles Kore Malehere, S.Kom., dalam sambutannya menyampaikan bahwa bimtek ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah provinsi dalam mendukung transformasi digital di bidang pendidikan, khususnya di wilayah kepulauan yang memiliki tantangan tersendiri dalam hal akses dan kualitas pembelajaran. “Kami berharap para guru yang mengikuti bimtek ini dapat menjadi agen perubahan di sekolahnya masing-masing, dan menularkan ilmu yang didapat kepada rekan sejawat. Dengan konten digital yang tepat, pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan mudah diakses oleh siswa, kapan pun dan di mana pun,” ujarnya. Kegiatan ini juga melibatkan narasumber dari praktisi pendidikan digital. Para peserta menyambut baik kegiatan ini dan berharap pelatihan serupa bisa terus dilanjutkan di masa mendatang untuk menjawab tantangan pembelajaran di era digital. Dengan terselenggaranya Bimtek ini, diharapkan mutu pendidikan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di wilayah Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Sabu Raijua, dapat terus meningkat seiring kemajuan teknologi informasi.

Berita

Gubernur NTT Luncurkan Buku Hasil Sayembara Menulis yang Diselenggarakan UPTD Tekkomdik Disdikbud NTT

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena resmi meluncurkan buku ‘Menanti Jawaban Gubernur’ yang digelar di Alun-Alun Cak Doko, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, selepas upacara peringatan hari pendidikan nasional, pada Jumat, (2/5). Buku ‘Menanti Jawaban Gubernur’ merupakan antologi surat aspirasi pelajar SMA/MA/SMK se-NTT, dihimpun melalui kegiatan Sayembara Menulis Surat untuk Gubernur yang diselenggarakan oleh UPTD Tekkomdik Disdikbud NTT bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Nduwawo. Gubernur Melki memberikan apresiasi kepada para penulis yang menghadirkan cerita-cerita inspirasi terutama berani menyampaikan gagasan melalui tulisan yang menarik. Didampingi kepala Disdikbud NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos, MM., Gubernur Melki juga dalam kesempatan yang sama menyerahkan penghargaan kepada tiga pemenang sayembara tingkat provinsi. Buku ‘Menanti Jawaban Gubernur’ mengulas tentang berbagai potensi daerah, problematika sosial dan tawaran solusi dalam perspektif remaja. Buku ‘Menanti Jawaban Gubernur’ terdiri dari lima bab yaitu pendidikan dan kebudayaan, pertanian dan perikanan, infrastruktur, pariwisata, serta kewirausahaan dan lapangan kerja. Dalam pengantarnya, Kepala Disdikbud menjelaskan pihaknya saat ini sedang gencar menumbuhkan minat membaca dan menulis melalui program Gerakan NTT Membaca dan Menulis atau GENTA BELIS. Menurutnya buku ini menampilkan pemikiran kritis para pelajar. “Mereka mutlak menggali potensi daerah secara lengkap, menemukan masalah yang paling mendasar, serta menjadi problem solver. Sebab, inti dari GENTA BELIS bukan pada membaca dan menulis sebagai sebuah runtinitas melainkan kualitas,” kata Ambrosius. Melalui itu, lanjutnya, tujuan dasar literasi seperti membaca dan menulis berkualitas, memahami dan menginterpretasikan, ketajaman berpikir kritis, serta penyelesaian masalah, terwujud rapi dan berdampak. Ambrosius menegaskan, GENTA BELIS tidak sekadar sayembara ini. GENTA BELIS merujuk pada segala bentuk kegiatan literasi yang berkualitas. Baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. GENTA BELIS adalah perwujudan keseriusan Dinas Pendidikan Kebudayaan dalam merespon raport litertasi, numerasi, dan kualitas pembelajaran. Sebagai informasi, Sayembara Menulis Surat untuk Gubernur berhasil menghimpun 1.731 karya. Tampil sebagai pemenang pertama, Nelia Evangelista Mau Bili dari SMK Cartintes Atambua, diikuti Kezia Marlisa Snae dari SMAK Giovanni Kupang di urutan kedua dan Keyt Anjali Rambu Baja Oru dari SMAN 1 Waibakul di posisi ketiga. Apresiasi juga diberikan pihak penyelenggara kepada juara 1, 2, 3, tingkat kabupaten/kota se-NTT.

Scroll to Top